Rabu, 19 Juni 2013

Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar

 


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bila kita bicara tentang perpustakaan, maka yang ada dibenak kita adalah sebuah bangunan atau gedung yang didalamnya terdapat berbagai kumpulan buku, majalah, serta koleksi yang berupa rekaman atau yang lebih dikenal dengan sebutan koleksi audio visual, data base computer, serta beberapa jenis media  informasi dan komunikasi yang tersedia.  Perpustakaan  yang bekualitas tentunya menyediakan informasi dan fasilitas  seperti yang tersebut diatas, karena perpustakaan merupakan unsure penting dalam dunia pendidikan.
 Perpustakaan adalah salah satu pusat informasi yang sangat dekat dan akrab dengan masyarakat. Selain pusat informasi, perpustakaan juga merupakan sumber ilmu pengetahuan, penelitian, serta berbagai layanan jasa lainnya. Produk utama perpustakaan adalah informasi. Perpustakaan mengumpulkan semua informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan dan misi lembaga. Kemudian mengolah, melestarikan, memelihara dan merawat seluruh koleksi perpustakaan agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai dan tidak lekas rusak dan menyajikan informasi tersebut kepada pengguna untuk di pergunakan dan diberdayakan. Secara umum tujuan perpustakaan adalah :
1.      Memenuhi keperluan informasi masyarakat (pemustaka)
2.      Menyediakan bahan pustaka rujukan
3.      Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan
4.      Membantu pemustaka memenuhi kebutuhan informasi
 Pada masa sekarang ini setiap orang dituntut untuk selalu memiliki informasi terbaru untuk dapat tetap bertahan dan eksis dalam setiap pekerjaan dan profesi masing-masing. Perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi dituntut untuk dapat memberikan layanan informasi yang cepat dan tepat. System manual dirasakan tidak memadai lagi seiring dengan perkembangan dunia teknologi informasi. Oleh karena itu perpustakaan membutuhkan penerapan layanan komputerisasi. Penerapan sistem terkomputerisasi ini sering di kenal dengan sebutan automasi perpustakaan. Penerapan automasi perpustakaan ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja perpustakaan sehingga semakin efektif dan efisien.
Dalam abad ini, informasi yang dihasilkan jumlahnya sangat banyak. Setiap hari banyak buku, artikel jurnal, laporan dan dokumen lainnya yang dihasilkan di seluruh dunia. Kecenderungan ini sudah lama kita rasakan, namun jumlahnya semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana perpustakaan berfungsi sebagai sumber pusat layanan informasi?
2.      Bagaimana upaya peningkatan kualitas perpustakaan agar dapat berfungsi sebagai sumber pusat informasi?
3.      Bagaimana mekanisme perpustakaan sebagai sumber pusat layanan informasi dapat meningkatkan minat baca masyarakat?
1.3 TUJUAN
            Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai adlah :
1.      Untuk mengetahui bagaimana perpustakaan berfungsi sebagai sumber pusat layanan informasi.
2.      Untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan kualitas layanan perpustakaan agar dapat berfungsi sebagai sumber pusat informasi.
3.      Untuk mengetahui bagaimana mekanisme perpustakaan sebagai pusat sumber layanan informasi dapat meningkatkan minat baca masyarakat.
1.4    MANFAAT
1.      Bagi penulis, sebagai salah satu sarana untuk menambah pengetahuan mengenai perpustakaan, mengetahui layanan yang diberikan perpustakaan, sebagai upaya memperlancar dan menunjang proses pendidikan.
2.      Bagi Masyarakat, sebagai alternatif untuk memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan dalam proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain, oleh karena itu pelayanan merupakan proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan ( Moenir, 1995: 27). Ini berarti bahwa pelayanan berlangsung tidak hanya satu kali melainkan berkali-kali, sehingga pengguna dapat merasakan perbedaan antara pelayanan ketika pertama datang ke perpustakaan dengan pelayanan untuk yang kedua kali dan seterusnya. Dengan kata lain bahwa faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah kinerja karyawan yang hasilnya dirasakan oleh pengguna jasa. Harapan disini diartikan sebagai keinginan terhadap layanan yang diberikan oleh pihak penyedia jasa dalam hal ini perpustakaan kepada penggunanya. Sedangkan kualitas kinerja layanan merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh sebuah lembaga jasa.
Menurut Sulistyo Basuki (1994:52), secara umum tujuan perpustakaan adalah:
1.      Memenuhi keperluan informasi masyarakat (pemustaka)
2.      Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens)
3.      Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan,
4.      Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakaian, dan
5.      Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan tertentu.
Dalam dunia perpustakaan, kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diwujudkan, karena merupakan ujung tombak perpustakaan. Seperti yang disampaikan Soeatminah (1992:129) yang mengatakan bahwa, baik dan tidaknya perpustakaan tergantung bagaimana pelayananya, sebab bagian pelayanan inilah yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan. Oleh sebab itu, kegiatan pelayanan dalam organisasi apapun termasuk di dalamnya perpustakaan, harus senantiasa memperhatikan kualitas pelayananya.
BAB III
PENBAHASAN
 Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian dan rekreasi. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan perpustakaan dalam sejarah umat manusia yang mempunyai pesona tersendiri. Perpustakaan menjadi tempat sumber informasi dan rekreasi sehingga dapat dinikmati oleh banyak orang. Sebuah perpustakaan memiliki beberapa tugas pokok, yaitu: mengumpulkan berbagai jenis informasi, melestarikan, memelihara, dan merawat informasi yang ada, serta menyediakan informasi untuk dimanfaatkan dan dimanfaatkan oleh penggunanya. Dalam kehidupan yang serba modern dan cepat seperti saat ini semua orang membutuhkan informasi sebagai suatu hal yang diperlukan. Tanpa informasi atau ketinggalan informasi akan membuat seseorang tersisih dan terbelakang. Disinilah peranan perpustakaan yang paling besar. Perpustakaan menjadi pusat informasi yang tidak pernah habisnya untuk digali, ditimba dan dikembangkan. Melalui perpustakaan seseorang dapat bertukar informasi dan saling memperoleh nilai tambah untuk perkembangan zaman. Jika demikian, maka tidak ada alasan lagi untuk mengatakan dan menempatkan perpustakaan menjadi suatu hal yang tidak penting, sudah saatnya semua pihak bersama-sama membina dan mengembangkan seluruh jenis perpustakaan dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
3.1 Fungsi Perpustakaan
Perpustakaan bagi perguruan tinggi atau Institut ataupun lembaga lainnya  adalah sarana penunjang yang sudah selayaknya diperhatikan dengan baik. Walaupun merupakan sarana penunjang, fungsi perpustakaan sangatlah vital. Salah satu fungsi perpustakaan adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat. Upaya-upaya pengelola perpustakaan agar masyarakat gemar membaca dan mau mengunjungi perpustakaan patut dihargai. Dengan semakin banyaknya pengguna/masyarakat yang mengunjungi dan memberdayakan perpustakaan, ini mengindikasikan bahwa perpustakaan dapat memenuhi peran dan fungsinya dengan baik.
Fungsi perpustakaan dari masa-ke masa mungkin saja mengalami perubahan dan perkembangan, namun pada dasarnya fungsi perpustakaan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.    Fungsi Edukatif (Mendidik)
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat untuk belajar secara mandiri, di situ pengguna dapat mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menambah ilmu dan wawasan. Siapapun dapat belajar di perpustakaan dengan mengikuti tata cara dan prosedur yang berlaku di perpustakaan tersebut. Dengan fungsi edukatif ini, perpustakaan membantu pemerintah, dalam program gemar membaca dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan belajar sepanjang hayat.
2.    Fungsi Informatif (Informasi)
Perpustakaan mempunyai fungsi informatif, artinya informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dicari di perpustakaan. Jenis informasi yang akan di dapat tergantung jenis perpustakaannya, apakah itu perpustakaan perguruan tinggi perpustakaan khusus dan perpustakaan sekolah.
3.    Fungsi Penelitian
Perpustakaan mempunyai fungsi penelitian, artinya, sumber-sumber informasi yang ada di dalam perpustakaan tersebut dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian. Berbagai informasi dapat dijadikan dasar untuk proposal penelitian, penunjang penelitian yang hasilnya dapat diambil menjadi bahan pertimbangan untuk menarik kesimpulan dan saran dari suatu penelitian. Umumnya fungsi ini terdapat pada perpustakaan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dan perpustakaan khusus.
4.    Fungsi Kultural
Perpustakaan mempunyai fungsi kultural artinya, perpustakaan memiliki dan menyediakan bahan pustaka baik tercetak maupun elektronik yang menyajikan kebudayaan daerah, kebudayaan suatu bangsa ataupun kebudayaan antar bangsa.
5.    Fungsi rekreasi
Perpustakaan mempunyai fungsi rekreasi artinya, pengguna dapat mencari koleksi yang bersifat populer dan menghibur. Disamping itu, pengguna dapat menggunakan media audio visual (VCD) serta koran yang disediakan di perpustakaan tersebut. Untuk beberapa Perpustakaan, ada yang menyediakan taman dan mendekorasi ruang perpustakaan menjadi tempat yang nyaman dan, toko buku, warnet sampai mini-market
3.2 Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan
Upaya peningkatan kualitas perpustakaan yang dimaksud di sini adalah upaya atau usaha yang dilakukan agar perpustakaan dapat memerankan fungsinya, yakni sebagai pusat sumber informasi. Berbagai langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kwalitas layanan perpustakaan adalah :
1.      Menciptakan Suasana Nyaman
Agar tercipta suasana nyaman di perpustakaan, penataan ruang perlu diperhatikan. Ruang yang bersih dengan buku-buku dan koleksi lainnya yang tertata rapi dengan sendirinya akan membuat pengguna  merasa nyaman. Untuk menimbulkan rasa senang, petugas perlu meningkatkan keramahan tamahan dan ketulusan dalam memberikan pelayanan.
2.      Menciptakan Suasana Kerja yang Kondusif
Agar proses pelayanan informasi berjalan secara maksimal, diperlukan adanya suasana kerja yang kondusif, terutama di antara petugas perpustakaan. Masing-masing petugas hendaklah menjalankan tugasnya sesuai dengan bidang kerjanya. Semua staf perpustakaan harus mamahami dan menjalankan tugasnya masing-masing secara terencana. Hanya dengan adanya suasana kerja yang kondusif ini perpustakaan akan dapat menjalankan fungsinya sebagai sumber informasi.
3.      Mengadakan Kerja Sama
Untuk menambah koleksi dan fasilitas perpustakaan, pengelola perpustakaan dapat melaksanakan kerja sama dengan pihak luar (penerbit, dermawan, dan lain-lain) terutama yang mempunyai kepedulian terhadap perpustakaan. Untuk meningkatkan kuantitas kerja sama pengelola harus proaktif melakukan penjajagan. Pengelola harus membuka akses seluas-luasnya kepada pihak luar untuk menjalin kerja sama ini.
4.      Membangun Jaringan Kerja
Untuk meningkatkan pelayanan informasi, dapat ditempuh dengan jaringan kerja sama antar perpustakaan. Kerja sama ini dimaksudkan untuk saling tukar informasi koleksi masing-masing perpustakaan. Kalau informasi yang dibutuhkan tidak tersedia dalam koleksi perpustakaan, pengelola dapat memberikan bantuan untuk mengakses informasi yang dimaksud dari perpustakaan lain.
5.      Mengusahakan Sumbangan Dana dan Buku
Peningkatan kualitas perpustakaan tidak bisa terlepas dari ketersediaan dana. Kurangnya alokasi dana mengakibatkan kesulitan dalam menambah koleksi. Oleh karena itu perlu diusahakan terobosan lain. Perpustakaan sekolah misalnya, dapat memungut sumbangan dari orang tua atas persetujuan pimpinan. Dapat juga dengan meminta sumbangan buku dari masyarakat, terutama buku-buku yang tidak digunakan.
Apabila kualitas layanan suatu perpustakaan sudah baik, sudah tentu akan membuat seorang pemustaka ingin mengunjungi kembali perpustakaan tersebut. Oleh karena itu, layanan dari perpustakaan merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan dari pemustaka.
3.3 Upaya Perpustakaan Untuk Meningkatkan Minat Baca Masyarakat
Minat adalah kesadaran/keinginan seseorang, bahwa objek seseorang merupakan suatu soal atau suatu situasi yang bersangkut paut dengan dirinya. Minat dan kegemaran membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang, termasuk anak-anak dalam usia sekolah. Minat baca dapat tumbuh dan berkembang dengan cara dibentuk. Dalam kaitan ini dapat kita simak teori rangsangan dan dorongan. Dorongan adalah daya motivasional yang mendorong lahirnya perilaku yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Dorongan yang dimaksud adalah motivasi tidak hanya untuk perilaku tertentu saja, melainkan perilaku apa saja yang berkaitan dengan kebutuhan dasar yang diinginkan seseorang. Dorongan-dorongan tersebut dapat muncul dari dalam diri orang tersebut atau dapat dirangsang dari luar.
Hal-hal yang dapat mendukung minat baca masyarakat yang dapat dilakukan perpustakaan adalah dengan menperbanyak koleksi bahan pustaka. Sedang Yusuf (1996:70-71) membagi dalam empat prinsip pemilihan koleksi yang efisien dan efektif, yaitu:
1.      Pinsip Relevansi, yakni bahan pustaka yang dipilih hendaknya relevan dengan tujuan perpustakaan.
2.      Prinsip Individualisme, artinya bahan pustaka berorientasi pada minat dan kebutuhan pemakai.
3.      Prinsip Kelengkapan, maksudnya bahan pustaka diupayakan agar selalu lengkap.
4.      Prinsip Kemutakhiran, yaitu bahan pustaka yang dipilih harus berisi informasi yang mutakhir.Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan  promosi perpustakaan kepada masyarakat luas dan peningkatan kualitas pelayaanan perpustakaan.
Jadi intin agar meningkatkan minat baca masyarakat adalah dengan jalan meningkatkan kualitas koleksi, melakukan promosi, dan mengingkatkan kualitas pelayanannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar